Rabu, 04 Maret 2009

Foster, Kiper Masa Depan Inggris


Fabio Capello menyaksikan aksinya ketika mengawal gawang Manchester United mengalahkan Tottenham Hotspur pada final Piala Liga atau Carling Cup. Wajar jika setelah itu muncul penilaian, Ben Foster layak menjadi kiper masa depan tim nasional Inggris.

Sebagai negara besar sepakbola, Inggris kerap bermasalah dengan kiper. Mereka nyaris tidak punya stok kiper dengan kemampuan hebat seperti misalnya pada era Gordon Banks atau Peter Shilton. Kiper Inggris saat ini relatif medioker dan kerap menghasilkan blunder. Tengok saja Paul Robinson, Scott Carson atau David James yang sering menjadi mimpi buruk ketika mengawal gawang Inggris.

Maka itu, kepahlawanan Ben Foster yang sukses menahan penalti Jamie O’hara hingga membawa MU juara mengapungkan harapan, kiper masa depan Inggris sudah hadir.

Foster mengawali kariernya di Racing Club Warwick pada musim 2000. Dia melewatkan semusim di sana sebelum membela Stoke City sejak 2001. Selama membela SToke, dia dipinjamkan antara lain ke Bristol City, Tiverton Town, Stafford Rangers, Kidderminster Harrierd dan Wrexham.

Pada 2007-2008 dia mendapatkan cedera ligamen hingga harus absen selama enam bulan. Maret 2008, karena kartu merah yang diterima Tomasz Kuszczak dan cedera Edwin van Der Sar, dia mengawali debut bersama MU saat melawan Derby County.

Hanya saja, setelah kembalinya Edwin van der Sar, dia pun sulit mendapatkan tempat inti di skuad MU. Itulah pula yang menghambat perkembangan Foster menjadi kiper berkelas. Foster mengaku, tetap ingin bertahan di MU meskipun hanya menjadi cadangan van der Sar. Dia paham, setelah era van der Sar yang sudah senior, dia akan menjdi harapan MU.

“Saya ingin bersama MU selama mungkin. Ini tim terbesar di dunia. Saya berharap bisa satu dekade lagi di sini,” kata Foster. Meski mengakui sulit menggeser van der Sar, Foster percaya kesempatan tampil akan sangat terbuka baginya.

Satu hal yang menarik dari Foster adalah kontroversi karena dia mengaku menggunakan iPod dalam pertandingan final Piala Liga melawan Tottenham Hotspur. Foster menyaksikan video penalti pemain-pemain Spurs melalui iPod. Dia kemudian berhasil menggagalkan eksekusi Jamie O’Hara ketika MU memenangi adu penalti 4-1, setelah kedua tim bermain tanpa gol di Stadion Wembley.

Terhadap kontroversi ini, seorang jurubicara FA mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran aturan. Maka, selamatlah Foster dari kemungkinan sanksi.

0 komentar: